Skip to main content

Pasar cinta di Vietnam


Tradisi pasar cinta ini tak lepas dari legenda yang berkembang di masyarakat etnis Khau Vai.
Menurut legenda, pada zaman dahulu ada seorang laki-laki dan perempuan sedang jatuh cinta. Sayang mereka berasal dari etnis berbeda yang sama-sama memiliki aturan untuk tidak menikah dengan orang berbeda etnis.



Akhirnya sepasang kekasih ini dipisahkan secara paksa untuk menghindari pertumpahan darah. Karena tidak terima mereka membuat janji untuk bertemu setiap hari ke-27 bulan ketiga di pasar Khau Vai. Dari situlah diperkirakan tradisi pasar cinta dimulai.

Tradisi ini dilakukan seperti jualan dengan memajang para gadis untuk kemudian dipilih oleh para perjaka. Wanita-wanita di suku ini juga cantik-cantik lho, makanya para pria sana selalu kebingungan ketika memilih. Acara ini untuk penduduk lokal saja sih, tapi tidak menutup kemungkinan bagi orang luar untuk mengikutinya pula.

Wanita Vietnam ini bisa dibilang mewakili kriteria dari gadis idaman pria-pria Indonesia. Kalau tak percaya coba ke sana deh, kamu pasti bakal kepincut dan berharap mereka bisa jadi pasangan. Nah, kalau kamu seumpama memang ingin berjodoh dengan orang sana, maka caranya sangat mudah. Tinggal ikut saja di pasar Jodoh yang ada di negara tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

JANGAN BANGGA PUNYA WAJAH GANTENG

Memiliki wajah ganteng merupakan dambaan setiam orang normal didunia ini. bahkan ada beberapa orang yang rela mengeluarkan banyak orang hanya untuk perawatan wajah. Memang merawat tuguh bukan merupakan hal buruk, namun itu akan menjadi buruk jika melakukannya secara berlebihan. Segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, salah satunya memiliki wajah ganteng, Ya benar, memiliki wajah ganteng tidak selalu memberikan kesan baik untuk kita. berikut adalah Kerugian memiliki wajah ganteng.

Ring of Gyges cincin dengan kekuatan magis

Masih ingat dengan jubah tembus pandang Harry Potter? Nah cincin satu ini dikatakan memiliki kekuatan yang serupa.

Tradisi Mengerikan Suku Dani

Dalam kepercayaan mereka untuk memutuskan hubungan dengan anggota keluarga mereka yang sudah meninggal dunia maka mereka harus memotong 1 ruas jari mereka. sebagai tanda duka juga mencegah kejadian-kejadian buruk yang mungkin akan terjadi di kemudian hari.