Kepulauan Pitcairn, merupakan sebuah pulau yang terdiri dari kumpulan lima pulau. Jika dilihat dari langit maka kepulauan ini hanya seperti bintik kecil di tengah Samudra Pasifik bagian selatan, bahkan tetangga terdekatnya adalah Tahiti yang bahkan jaraknya ratusan kilometer jauhnya.
Kota ini memiliki populasi sekitar lima puluh orang yang kebanyakan adalah keturunan awak kapal yang terlibat pemberontakan di atas kapal HMS Bounty pada 1789. Yang artinya mereka adalah keturunan para pembajak.
Beberapa pakar arkeologis berpendapat bahwa pulau ini pada awalnya dihuni oleh warga Polinesia pada abad ke 15. Namun, Pedro Fernandez de Quiros seorang penjelajah dari Spanyol menemukan pulau ini tidak berpenghuni pada saat di temukan.
Pada tahun 1767 Inggris menemukan kembali pulau ini.Pada tahun 1790, para pembajak Bounty bersama beberapa warga Tahiti yang ikut dibawa para pembajak kapal HMAV Bounty terjadi peperangan dan saling bunuh. Pada tahun 1838, pulau ini secara syah milik koloni Inggris sampai pertengahan tahun 1850 an.
Pada pertengahan tahun 1850 an , penduduk dipulau ini makin bertambah pesat. Karena pesatnya laju pertumbuhan penduduk, warga pulau Pitcairn akhirnya meminta bantuan Ratu Victoria untuk memindahkan beberapa warga di pulau ini ke pulau lain. Permintaan itu disetujui Ratu Victoria , untuk memindahkan beberapa penduduk ke pulau Norfolk. Namun banyak warga yang tidak betah dan memutuskan kembali ke pulau Pitcairn.
Sisa peninggalan Kapal HMAV Bounty, masih bisa dilihat dari bawah laut kepulauan ini.
Ibukota dari kepulauan Pitcairn adalah Adamstown. Nama ini diambil dari nama seorang pembajak Kapal HMAV Bounty John Adams. Adamstown terletak di Utara pulau Pitcairn. Populasi penduduk di sini tergolong sedikit, hanya terdapat sekitar 40 kepala kelarga.
Bukti terisolirnya daerah ini adalah tidak adanya landasan terbang satupun, dan untuk dapat menuju ke lokasi maka dibutuhkan waktu sekitar 10 hari, itupun harus menumpang kapal dari Selandia Baru. Benar-benar butuh perjuangan yang panjang untuk sekedar merasakan suasana terpencil di sana. Apakah Anda bersedia melakukan perjalanan tersebut?
Comments
Post a Comment