![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWnznGdfVvsvh19NA2vJz9a14jVsCGSpo1i1VUKyzlIRLYdQBTBNki_rKNSAElImRnASUuHRyIP9DyOroBsGCSG7lpPw1Z0Hlzdtue7hmD1d3UuxOHZfjdqYRwtfIA26_2wXyXcWDCPB4/s320/tradisi+suku+dani.png)
Dalam kepercayaan mereka untuk memutuskan hubungan dengan anggota keluarga mereka yang sudah meninggal dunia maka mereka harus memotong 1 ruas jari mereka. sebagai tanda duka juga mencegah kejadian-kejadian buruk yang mungkin akan terjadi di kemudian hari.
Ada cara lain untuk masyarakat suku Dani agar rasa sakit pemotongan jari berkurang. Prosesi pemotongan jari ini dimulai dengan sebuah upacara,Sebelum jari tangan dipotong dengan pisau atau kapak, ruas jari digigit terlebih dahulu kemuduian diikat dengan seutas tali untuk membuat aliran darah berhenti, ruas jari menjadi mati, dan kemudian dipotong. Setelah doa selesai barulah jari tersebut dipotong tanpa menggunakan obat penahan rasa sakit atau apapun itu. Dalam tradisi suku Dani percaya bahwa kesedihan yang mendalam dan luka hati orang yang ditinggal mati oleh keluargannya baru akan sembuh jika luka dari jari sudah sembuh dan sudah tidak terasa sakit lagi.
Tradisi ini potong jari ini sudah dilarang oleh pemerintah Karena tradisi ini dianggap kurang manusiawi, dan dengan adanya peraturan itu sudah tidak ada lagi tradisi ini. Akan tetapi bekas-bekas dari tradisi ini masih bisa dilihat pada ibu-ibu dan nenek-nenek suku Dani yang jarinya sudah terpotong.
Comments
Post a Comment